Jumat, 31 Mei 2013

PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN




Sebelum Zaman ilmu pengetahuan, manusia tidak mempunyai konsep yang benar tentang alam semesta yang teratur yang dikendalikan oleh hukum-hukum yang tidak berubah. Manusia hanya menggunakan indera, tetapi beratus-ratus tahun yang lalu dimulai suatu jaman ilmu pengetahuan di mana manusia tidak lagi percaya pada inderanya dan mulai berusaha menemukan hukum alam yang mengendalikan alam semesta. 
Sebagai akibatnya, terjadilah kemajuan ilmu pengetahuan yang lebih pesat dalam beberapa puluh  tahun terakhir ini jika dibandingkan dengan 5000 tahun sebelumnya. Namun demikian, dalam bidang moral dan rohani tidak terjadi kemajuan yang seimbang. Kenapa? Penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan yang sangat besar manfaatnya itu, telah menimbulkan krisis yang menakutkan yaitu adanya bom nuklir, peluru-peluru kendali dan penyakit dan racun yang mematikan.
 Dan sekarang ini,  dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat dan tanpa batasan, manusia; orang tua, orang muda, remaja bahkan anak-anak dapat mengakses apa saja yang mereka mau. Banyak hal  positif yang dirasakan dari perkembangan teknologi ini, tetapi banyak juga pengaruh negatif yang terjadi. Banyak kekacauan , permusuhan, pengrusakan, penipuan, percabulan, bahkan pemerkosaan yang terjadi karena teknologi yang sangat canggih ini. 
Apakah perkembangan ilmu pengetahuan yang salah? Tentu tidak! Persoalannya adalah persoalan moral. Dalam Roma 3:10 dikatakan: “ Tidak ada yang benar, seorang pun tidak”. Ayat ini melukiskan  pengertian mengenai tabiat manusia. Semua orang dalam keadaan alami adalah orang berdosa. Seluruh jiwa raga seseorang dipengaruhi oleh dosa dan cenderung untuk menyesuaikan diri dengan dunia.
  Seorang ilmuwan yang bernama Galileo dalam eksperimennya terinspirasi dengan sebuah buku yang akhirnya menimbulkan gagasan baginya bahwa : “ Ketertiban tertentu  dalam alam semesta ini juga menimbulkan gagasan bahwa ada kemungkinan untuk membuat eksperimen dalam bidang moral. Alkitab berisi banyak sekali pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya melalui eksperimen, asal saja kita memenuhi syarat-syarat untuk eksperimen itu. Kita tidak dapat memeriksa hasil eksperimen dengan jalan menghancurkan slide, membuang kultur bakteri dan membakar laboratorium, demikian juga tidak dapat berharap untuk memeriksa hasil eksperimen dalam bidang moral dan kekristenan jika tidak memenuhi syarat-syarat yang diperlukan untuk eksperimen itu."
Sebagaimana telah dinyatakan dalam Alkitab, syarat-syarat untuk mengadakan eksperimen itu juga meliputi hal mengakui bahwa manusia tidak sanggup untuk mencapai standar yang ditentukan itu. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23). Karena telah kehilangan kemuliaan Allah, maka hukumannya ialah mati secara rohani. Nabi Yehezkiel mengatakan: “Orang yang berbuat dosa itu harus mati” (Yehezkiel 18:20). Manusia membutuhkan keselamatan, tetapi manusia tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri,  makanya Allah di dalam kasih dan rahmat-Nya yang tidak terbatas sudah menjalani hukuman yang seharusnya ditanggung oleh berdosa. “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Roma 5:8). “….Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang percaya” (Roma 1:16). Dalam eksperimen ini mereka (ilmuwan) itu berpendapat bahwa “kepercayaan, yaitu percaya dengan sepenuhnya, dan menerima segala perlengkapan Allah dengan sepenuhnya, adalah syarat mutlak”. Para ilmuwan itu merasa yakin bahwa Alkitab merupakan kunci untuk dapat mengerti tata tertib moral yang tidak berubah yang  ditentukan oleh Allah. Mereka juga yakin bahwa jika ajaran Alkitab diterapkan, maka akan mengakibatkan kemajuan dalam bidang moral sama seperti kemajuan dalam  bidang ilmu pengetahuan. Mereka juga memastikan bahwa jika kita menguji Alkitab, maka kita akan mendapati bahwa ajaran Alkitab itu benar dan dapat dibuktikan dengan eksperimen. Ya, semoga saja semakin banyak orang yang mau membuktikan dan mempercayai, menerapkan kebenaran Alkitab dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan ada kemajuan yang sangat pesat dalam bidang moral sama halnya dengan perkembangan ilmu pengetahuan.  Tuhan Yesus Memberkati, Amin!





Tidak ada komentar:

Posting Komentar