PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
Sebelum Zaman ilmu
pengetahuan, manusia tidak mempunyai konsep yang benar tentang alam semesta
yang teratur yang dikendalikan oleh hukum-hukum yang tidak berubah. Manusia
hanya menggunakan indera, tetapi beratus-ratus tahun yang lalu dimulai suatu
jaman ilmu pengetahuan di mana manusia tidak lagi percaya pada inderanya dan
mulai berusaha menemukan hukum alam yang mengendalikan alam semesta.
Sebagai
akibatnya, terjadilah kemajuan ilmu pengetahuan yang lebih pesat dalam beberapa
puluh tahun terakhir ini jika
dibandingkan dengan 5000 tahun sebelumnya. Namun demikian, dalam bidang moral
dan rohani tidak terjadi kemajuan yang seimbang. Kenapa? Penemuan-penemuan baru
dalam bidang ilmu pengetahuan yang sangat besar manfaatnya itu, telah
menimbulkan krisis yang menakutkan yaitu adanya bom nuklir, peluru-peluru
kendali dan penyakit dan racun yang mematikan.
Dan sekarang ini, dengan perkembangan teknologi yang begitu
pesat dan tanpa batasan, manusia; orang tua, orang muda, remaja bahkan
anak-anak dapat mengakses apa saja yang mereka mau. Banyak hal positif yang dirasakan dari perkembangan
teknologi ini, tetapi banyak juga pengaruh negatif yang terjadi. Banyak kekacauan , permusuhan, pengrusakan, penipuan, percabulan,
bahkan pemerkosaan yang terjadi karena teknologi yang sangat canggih ini.
Apakah perkembangan ilmu pengetahuan yang salah? Tentu tidak! Persoalannya
adalah persoalan moral. Dalam Roma 3:10 dikatakan: “ Tidak ada yang benar,
seorang pun tidak”. Ayat ini melukiskan
pengertian mengenai tabiat manusia. Semua orang dalam keadaan alami
adalah orang berdosa. Seluruh jiwa raga seseorang dipengaruhi oleh dosa dan
cenderung untuk menyesuaikan diri dengan dunia.
Seorang ilmuwan yang bernama Galileo dalam
eksperimennya terinspirasi dengan sebuah buku yang akhirnya menimbulkan gagasan
baginya bahwa : “ Ketertiban tertentu dalam
alam semesta ini juga menimbulkan gagasan bahwa ada kemungkinan untuk membuat
eksperimen dalam bidang moral. Alkitab berisi banyak sekali pernyataan yang
dapat dibuktikan kebenarannya melalui eksperimen, asal saja kita memenuhi
syarat-syarat untuk eksperimen itu. Kita tidak dapat memeriksa hasil eksperimen
dengan jalan menghancurkan slide, membuang kultur bakteri dan membakar
laboratorium, demikian juga tidak dapat berharap untuk memeriksa hasil
eksperimen dalam bidang moral dan kekristenan jika tidak memenuhi syarat-syarat
yang diperlukan untuk eksperimen itu."
Sebagaimana telah dinyatakan
dalam Alkitab, syarat-syarat untuk mengadakan eksperimen itu juga meliputi hal
mengakui bahwa manusia tidak sanggup untuk mencapai standar yang ditentukan
itu. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan
Allah” (Roma 3:23). Karena telah kehilangan kemuliaan Allah, maka hukumannya
ialah mati secara rohani. Nabi Yehezkiel mengatakan: “Orang yang berbuat dosa itu harus mati” (Yehezkiel
18:20). Manusia membutuhkan keselamatan, tetapi manusia tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri, makanya Allah di dalam kasih dan rahmat-Nya
yang tidak terbatas sudah menjalani hukuman yang seharusnya ditanggung oleh
berdosa. “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena
Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Roma 5:8). “….Injil
adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang percaya” (Roma 1:16).
Dalam eksperimen ini mereka (ilmuwan) itu berpendapat bahwa “kepercayaan, yaitu
percaya dengan sepenuhnya, dan menerima segala perlengkapan Allah dengan
sepenuhnya, adalah syarat mutlak”. Para
ilmuwan itu merasa yakin bahwa Alkitab
merupakan kunci untuk dapat mengerti tata tertib moral yang tidak berubah
yang ditentukan oleh Allah. Mereka juga
yakin bahwa jika ajaran Alkitab diterapkan, maka akan mengakibatkan kemajuan
dalam bidang moral sama seperti kemajuan dalam
bidang ilmu pengetahuan. Mereka juga memastikan bahwa jika kita menguji
Alkitab, maka kita akan mendapati bahwa ajaran Alkitab itu benar dan dapat
dibuktikan dengan eksperimen. Ya, semoga saja semakin banyak orang yang mau
membuktikan dan mempercayai, menerapkan kebenaran Alkitab dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan ada kemajuan yang sangat pesat dalam bidang moral sama halnya dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Tuhan Yesus Memberkati, Amin!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar