Senin, 28 Januari 2013

PEROLEHLAH HIKMAT!


“Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas. Ia lebih berharga dari pada permata; apapun yang kau inginkan tidak dapat menyamainya.” 
(Amsal 3:13-14))

     Sebuah amsal adalah sebuah pepatah, perbandingan atau pertanyaan singkat-padat yang mengungkapkan suatu prinsip atau sebuah pengamatan tentang perilaku manusia dari sudut pandangan Allah. Amsal digubah untuk mengajar umat Allah (khususnya kaum muda) bagaimana menjalankan hidup yang menyenangkan TUHAN…memiliki hidup yang berhasil dan bahagia…dan menjauhi kesusahan-kesusahan hidup yang diakibatkan oleh dosa. Salomo, raja ketiga di Israel, menggubah banyak amsal ini. Pada permulaan masa pemerintahannya ia berdoa memohon hikmat, dan Allah mengabulkan permohonan itu. Dalam 1 Raja-raja 3:12 jelas dikatakan: “Maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorangpun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorangpun seperti engkau.” Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut, sehingga hikmat Salomo melebihi hikmat segala bani Timur dan melebihi segala hikmat orang Mesir. Ia lebih bijaksana daripada semua orang…., sebab itu ia mendapat nama di antara segala bangsa sekelilingnya. Ia menggubah tiga ribu amsal, dan nyanyiannya ada seribu lima. Ia bersajak tentang pohon-pohonan, dari pohon aras yang di gunung Libanon sampai kepada hisop yang tumbuh pada dinding batu; ia berbicara juga tentang hewan dan tentang burung-burung dan tentang binatang melata dan tentang ikan-ikan. Maka orang dari segala bangsa datang mendengarkan hikmat Salomo, dan ia menerima upeti dari semua raja-raja di bumi, yang telah mendengar tentang hikmatnya itu.
   Kitab PB, dalam 1 Korintus 1: 19-20 mencatat bahwa ada “hikmat Allah”dan "hikmat manusia". Hikmat selalu berkaitan dengan kearifan atau kebijaksanaan, makanya bagian Alkitab dalam kitab ini mencatat bahwa ada orang-orang arif / bijaksana dalam dunia ini,  namun Tuhan menentang karena kebijaksanaannya adalah kebijaksanaan yang mengandalkan pikiran manusia, mengandalkan ilmu pengetahuan, filsafat, dan pandangan secular. Hikmat dunia/hikmat manusia adalah hikmat yang mengesampingkan Allah, menekankan kesanggupan manusia sendiri, dan menjadikan manusia kekuasaan tertinggi. Hikmat ini di sebut Allah sebagai kebodohan karena melaluinya manusia telah gagal untuk menemukan kebenaran dan mengenal Allah. Sebaliknya, “ hikmat Allah” yang dipakai dalam kitab Amsal, artinya hidup dan berpikir sesuai dengan kebenaran, jalan dan pola Allah, melihat seluruh kehidupan dari sudut pandangan Allah, percaya bahwa segala sesuatu yang dikatakan Allah itu benar, dan merupakan satu-satunya standar hidup yang layak. Memperoleh hikmat Allah jauh lebih baik daripada memiliki emas dan perak. Hikmat ini hanya datang kepada mereka yang mencarinya melalui hubungan yang benar dengan Allah dan mempelajari Firman-Nya dengan rajin. Dalam PB, Kristus adalah puncak hikmat Allah, mengajarkan bahwa untuk dapat memperoleh hikmat kita harus tinggal di dalam Firman-Nya dan menyerahkan hati dan pikiran kita untuk dipimpin Roh Kudus.  
    Pada usia yang masih muda dalam kehidupannya, orang muda berhadapan dengan bujukan untuk berbuat dosa. Tekanan dari teman-teman atau media- media dari teknologi yang semakin canggih sekarang ini akan menggoda untuk bergabung dan menikmati kesenangan dari dosa. Bagaimana kita menangkalnya? Penulis Amsal ini menasehati kita untuk tidak  terbujuk dengan godaan yang membuat kita jatuh dan menikmati kesenangan dosa. Ingat, penulis sendiri (Salomo) di kemudian hari tidak mengikuti hikmat yang dianugerahkan Allah kepadanya karena gagal bertekun dalam takut akan Tuhan. Hati Salomo menyimpang dari Allah, dan bisa dibayangkan bagaimana akhir hidupnya.
         Awal yang bagus tapi harus berakhir dengan  jelek (bad ending). Kita semua berharap dan ingin supaya hidup kita menjadi sebuah cerita yang indah. Memulai hidup kita bersama Tuhan, sampai akhir hayat kita juga tetap bersama Tuhan. Artinya, selama kita hidup berusahalah untuk hidup berkenan kepada Tuhan. Tidak bisa kita pungkiri bahwa seringkali kita juga jatuh dalam dosa dan membuat hati Tuhan bersedih. Tapi, setelah kita sadar, berusahalah untuk bangkit  dari keterpurukan dosa, jangan terus menerus berada dalam lumpur dosa.
 Mulailah hari-hari kita dengan mencari Tuhan,  menjalin hubungan dengan Tuhan dengan mendengar suara-Nya melalui penyembahan,  membaca Alkitab dan berdoa setiap hari, dengan demikian Tuhan akan memberi kita hikmat untuk membedakan hal yang baik dan hal jahat. Ia juga akan melindungi kita dari hal-hal jahat, perbuatan-perbuatan jahat,  malapetaka, dan jerat yang dipasang musuh.
 Carilah hikmat dan perolehlah, karena hikmat lebih berharga dari emas dan perak!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar