“Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang
memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan
hasilnya melebihi emas. Ia lebih berharga dari pada permata; apapun yang
kau inginkan tidak dapat menyamainya.”
(Amsal 3:13-14))
Sebuah amsal adalah sebuah
pepatah, perbandingan atau pertanyaan singkat-padat yang mengungkapkan suatu
prinsip atau sebuah pengamatan tentang perilaku manusia dari sudut pandangan
Allah. Amsal digubah untuk mengajar umat Allah (khususnya kaum muda) bagaimana
menjalankan hidup yang menyenangkan TUHAN…memiliki hidup yang berhasil dan
bahagia…dan menjauhi kesusahan-kesusahan hidup yang diakibatkan oleh dosa.
Salomo, raja ketiga di Israel,
menggubah banyak amsal ini. Pada permulaan masa pemerintahannya ia berdoa
memohon hikmat, dan Allah mengabulkan permohonan itu. Dalam 1 Raja-raja 3:12
jelas dikatakan: “Maka sesungguhnya Aku
melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu
hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada
seorangpun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorangpun seperti
engkau.” Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat
besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut, sehingga hikmat
Salomo melebihi hikmat segala bani Timur dan melebihi segala hikmat orang
Mesir. Ia lebih bijaksana daripada semua orang…., sebab itu ia mendapat nama di
antara segala bangsa sekelilingnya. Ia menggubah tiga ribu amsal, dan
nyanyiannya ada seribu lima.
Ia bersajak tentang pohon-pohonan, dari pohon aras yang di gunung Libanon
sampai kepada hisop yang tumbuh pada dinding batu; ia berbicara juga tentang
hewan dan tentang burung-burung dan tentang binatang melata dan tentang
ikan-ikan. Maka orang dari segala bangsa datang mendengarkan hikmat Salomo, dan
ia menerima upeti dari semua raja-raja di bumi, yang telah mendengar tentang
hikmatnya itu.
Kitab PB, dalam 1 Korintus 1: 19-20 mencatat
bahwa ada “hikmat Allah”dan "hikmat manusia". Hikmat selalu berkaitan dengan
kearifan atau kebijaksanaan, makanya bagian Alkitab dalam kitab ini mencatat
bahwa ada orang-orang arif / bijaksana dalam dunia ini, namun Tuhan menentang karena kebijaksanaannya
adalah kebijaksanaan yang mengandalkan pikiran manusia, mengandalkan ilmu
pengetahuan, filsafat, dan pandangan secular. Hikmat dunia/hikmat manusia
adalah hikmat yang mengesampingkan Allah, menekankan kesanggupan manusia
sendiri, dan menjadikan manusia kekuasaan tertinggi. Hikmat ini di sebut Allah
sebagai kebodohan karena melaluinya manusia telah gagal untuk menemukan
kebenaran dan mengenal Allah. Sebaliknya, “ hikmat Allah” yang dipakai dalam
kitab Amsal, artinya hidup dan berpikir sesuai dengan kebenaran, jalan dan pola
Allah, melihat seluruh kehidupan dari sudut pandangan Allah, percaya bahwa
segala sesuatu yang dikatakan Allah itu benar, dan merupakan satu-satunya
standar hidup yang layak. Memperoleh hikmat Allah jauh lebih baik daripada
memiliki emas dan perak. Hikmat ini hanya datang kepada mereka yang mencarinya
melalui hubungan yang benar dengan Allah dan mempelajari Firman-Nya dengan
rajin. Dalam PB, Kristus adalah puncak hikmat Allah, mengajarkan bahwa untuk
dapat memperoleh hikmat kita harus tinggal di dalam Firman-Nya dan menyerahkan
hati dan pikiran kita untuk dipimpin Roh Kudus.
Pada usia yang masih muda dalam kehidupannya,
orang muda berhadapan dengan bujukan untuk berbuat dosa. Tekanan dari
teman-teman atau media- media dari teknologi yang semakin canggih sekarang ini
akan menggoda untuk bergabung dan menikmati kesenangan dari dosa. Bagaimana
kita menangkalnya? Penulis Amsal ini menasehati kita untuk tidak terbujuk dengan godaan yang membuat kita jatuh
dan menikmati kesenangan dosa. Ingat, penulis sendiri (Salomo) di kemudian hari
tidak mengikuti hikmat yang dianugerahkan Allah kepadanya karena gagal bertekun
dalam takut akan Tuhan. Hati Salomo menyimpang dari Allah, dan bisa dibayangkan
bagaimana akhir hidupnya.
Awal yang bagus tapi harus berakhir dengan jelek (bad ending). Kita semua berharap dan ingin supaya hidup kita menjadi sebuah cerita yang indah. Memulai hidup kita bersama Tuhan, sampai akhir hayat kita juga tetap bersama Tuhan. Artinya, selama kita hidup berusahalah untuk hidup berkenan kepada Tuhan. Tidak bisa kita pungkiri bahwa seringkali kita juga jatuh dalam dosa dan membuat hati Tuhan bersedih. Tapi, setelah kita sadar, berusahalah untuk bangkit dari keterpurukan dosa, jangan terus menerus berada dalam lumpur dosa.
Mulailah hari-hari kita dengan mencari Tuhan, menjalin hubungan dengan Tuhan dengan mendengar suara-Nya melalui penyembahan, membaca Alkitab dan berdoa setiap hari, dengan demikian Tuhan akan memberi kita hikmat untuk membedakan hal yang baik dan hal jahat. Ia juga akan melindungi kita dari hal-hal jahat, perbuatan-perbuatan jahat, malapetaka, dan jerat yang dipasang musuh.
Carilah hikmat dan perolehlah, karena hikmat lebih berharga dari emas dan perak!
Awal yang bagus tapi harus berakhir dengan jelek (bad ending). Kita semua berharap dan ingin supaya hidup kita menjadi sebuah cerita yang indah. Memulai hidup kita bersama Tuhan, sampai akhir hayat kita juga tetap bersama Tuhan. Artinya, selama kita hidup berusahalah untuk hidup berkenan kepada Tuhan. Tidak bisa kita pungkiri bahwa seringkali kita juga jatuh dalam dosa dan membuat hati Tuhan bersedih. Tapi, setelah kita sadar, berusahalah untuk bangkit dari keterpurukan dosa, jangan terus menerus berada dalam lumpur dosa.
Mulailah hari-hari kita dengan mencari Tuhan, menjalin hubungan dengan Tuhan dengan mendengar suara-Nya melalui penyembahan, membaca Alkitab dan berdoa setiap hari, dengan demikian Tuhan akan memberi kita hikmat untuk membedakan hal yang baik dan hal jahat. Ia juga akan melindungi kita dari hal-hal jahat, perbuatan-perbuatan jahat, malapetaka, dan jerat yang dipasang musuh.
Carilah hikmat dan perolehlah, karena hikmat lebih berharga dari emas dan perak!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar