Kamis, 29 September 2016

TAURAT TUHAN LEBIH BERHARGA DARI APAPUN



Mazmur 119:57-64

57 Bagianku ialah TUHAN, aku telah berjanji untuk berpegang pada firman-Mu.

58 Aku memohon belas kasihan-Mu dengan segenap hati, kasihanilah aku sesuai dengan janji-Mu.

59 Aku memikirkan jalan-jalan hidupku, dan melangkahkan kakiku menuju peringatan-peringatan-Mu.

60 Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu.

61 Tali-tali orang fasik membelit aku, tetapi Taurat-Mu tidak kulupakan.

62 Tengah malam aku bangun untuk bersyukur kepada-Mu atas hukum-hukum-Mu yang adil.

63 Aku bersekutu dengan semua orang yang takut kepada-Mu, dan dengan orang-orang yang berpegang pada titah-titah-Mu.

64 Bumi penuh dengan kasih setia-Mu, ya TUHAN, ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.



     Bagi saudara-saudara yang bekerja, dimanapun dan dalam bidang apapun, biasanya ada saat dimana saudara diundang untuk bertemu dan menerima arahan dari atasan saudara mengenai hal yang harus dilakukan dan tidak dilakukan yang berhubungan dengan pekerjaan saudara. Pengarahan yang baik sangat penting karena kalau tidak ada arahan seperti ini karyawan akan bekerja tanpa arah dan petunjuk. Ini akan menimbulkan kekacauan dan tempat dimana saudara bekerja pun kemungkinan tidak akan mengalami kemajuan bahkan sebaliknya kemunduran, kecuali jika arahan yang disampaikan justru sebaliknya suatu arahan yang bertentangan dengan hukum dan mengarah ke hal-hal yang tidak baik, itu yang harus dijauhi!

Taurat TUHAN (bhs. Ibrani, Torah) adalah  merupakan SELURUH PENGARAHAN ALLAH kepada umat-Nya. Ada banyak sekali arahan-arahan Allah kepada kita umat-Nya yang tentunya ini sangat PENTING dalam kehidupan kita. Allah sangat mengasihi semua manusia sehingga dengan kebaikan-Nya dan kesabaran-Nya, Ia selalu memberikan nasehat-nasehat, pengarahan-pengarahan kepada umat-Nya dengan maksud supaya umat yang sangat Dia kasihi itu tidak tersesat di jalan yang membahayakan diri mereka. Tujuan Allah memberikan arahan-arahan itu bukan untuk kepentingan Allah, tapi untuk kepentingan umat manusia itu sendiri. Tapi, apakah manusia yang sangat dikasihi Allah itu menyadari betapa pentingnya pengarahan Allah itu, betapa pentingnya Taurat TUHAN itu? Hal yang sangat menyedihkan hati-Nya adalah di saat Ia melihat anak-anak-Nya, umat-Nya yang sangat Dia kasihi justru tidak menghiraukan Dia. Umat yang Dia kasihi pergi meninggalkan Dia. Umat yang sangat Dia kasihi tidak melakukan apa yang Dia inginkan. Umat yang sangat Dia kasihi acuh tak acuh dengan Dia. Umat yang sangat Dia kasihi menutup telinga terhadap arahan-arahan-Nya, Ia begitu sedih! TUHAN sedih……!

Ada hal indah dan menarik yang harus kita pelajari dalam ayat firman Tuhan yang tertulis di atas; pemazmur, seorang yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Dengan tidak ragu-ragu dia katakan: “Bagianku ialah TUHAN, aku telah berjanji untuk berpegang pada firman-Mu.” Dari kalimat ini kita bisa melihat, betapa dekatnya dia dengan Tuhan, dan komitmennya yang tinggi untuk berpegang pada firman Tuhan. Dilanjutkan dengan kalimat berikutnya:

 “Aku memohon belas kasihan-Mu dengan segenap hati,

“Aku memikirkan jalan-jalan hidupku, dan melangkahkan kakiku menuju peringatan-peringatan-Mu..”

“Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu.”

Dia menyadari bahwa betapa ia sangat membutuhkan belas kasihan TUHAN, dan ia MEMOHON DENGAN SEGENAP HATI agar TUHAN berbelas kasihan terhadap dirinya. Pemazmur hidup bukan sekedar hidup, tapi ia sungguh-sungguh memikirkan kehidupannya. Apa yang harus dia lakukan, apa yang harus ia buat. Ia tidak hanya berpikir saja tanpa melakukan apa-apa, tapi berpikir dan diikuti dengan tindakan yang nyata dan tidak berlambat-lambat. Ia melangkahkan kakinya menuju peringatan-peringatan TUHAN dan berpegang pada perintah-perintah TUHAN dengan SEGERA dan TIDAK BERLAMBAT-LAMBAT.

Dalam kehidupan nyata, pemazmur tidak luput dari berbagai macam hal yang menyesakkan dia. Dia tahu persis bahwa disekitar dia ada orang-orang jahat yang ingin menjerat dia. Dia katakan: “Tali-tali orang fasik membelit aku, tetapi Taurat-Mu tidak kulupakan.” Dalam kondisi dan keadaan yang tersesak, dia tidak melupakan TUHAN. Tengah malam ia bangun untuk bersyukur kepada TUHAN atas semua kebaikan TUHAN, atas hukum-hukum TUHAN yang adil. Ia bersekutu dengan orang yang takut akan TUHAN dan yang berpegang pada firman TUHAN. Ia tidak bersekutu dengan orang-orang yang membuatnya jauh dari TUHAN. Ungkapan kata yang selalu mengagungkan TUHAN, itu yang selalu ia ungkapkan. “Bumi penuh dengan kasih setia-Mu ya, TUHAN, ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.”

 Ia tahu persis bahwa TUHAN sangat mengasihi bumi ini. TUHAN sangat mengasihi dunia ini, TUHAN sangat mengasihi semua manusia yang hidup di bumi ini, tapi permintaannya adalah supaya TUHAN mengajarkan ketetapan-ketetapan-Nya kepadanya. Ia  sungguh-sungguh merindukan TUHAN. Ia sungguh-sungguh menginginkan TUHAN. TUHAN adalah yang terpenting dalam kehidupannya. Kehidupannya berpusat disekitar ALLAH dan Firman-Nya.

Firman TUHAN ini menjadi pelajaran yang berharga dalam kehidupan kita semua, bahwa walaupun ada banyak hal yang kita rindukan dan inginkan dalam dunia ini, tapi Taurat TUHAN lebih berharga dari apapun. Firman TUHAN pada bagian lain, dalam Matius 24:35 menuliskan: “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.” Dunia ini akan hancur, dunia ini akan lenyap, tapi FIRMAN TUHAN/TAURAT TUHAN tidak akan lenyap.

Kesempatan yang TUHAN berikan ini biarlah menyadarkan kita  untuk terus mengambil komitmen untuk mencintai TAURAT TUHAN, mencintai FIRMAN TUHAN, karena hanya melalui kecintaan kita kepada FIRMAN/ TAURAT TUHAN kita akan mengetahui apa yang TUHAN inginkan untuk kita lakukan.  Firman TUHAN dalam Mazmur 95:6-11, menuliskan demikian:

“Masuklah marilah kita sujud menyembah, berlutut dihadapan TUHAN yang menjadikan kita.

Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya.

Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya! Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun, pada waktu nenek moyangmu mencobai Aku, menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

Empat puluh tahun aku jemu kepada angkatan itu, maka kata-Ku: “Mereka suatu bangsa yang sesat hati, dan mereka itu tidak mengenal jalan-Ku. Sebab itu aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku.”

 Firman TUHAN sangat penting dalam hidup kita. Mengabaikan FIRMAN TUHAN atau TAURAT TUHAN berarti menyia-nyiakan hidup. Hidup kita ini sangat berarti karena hidup ini adalah kesempatan yang sangat penting untuk mencari TUHAN sungguh-sungguh. Selagi masih ada kesempatan untuk hidup, marilah mencari TUHAN, mencintai FIRMAN atau TAURAT TUHAN. Jangankan mengeraskan hati. Lembutkan hati untuk menerima FIRMAN, TAURAT TUHAN yang menyelamatkan.

Jika kita ingin mengenal Allah dan kasih-Nya, kita harus tinggal dalam Firman-Nya, mencari wajah dan kasih karunia-Nya dengan segenap hati, bergegas untuk mentaati Firman-Nya, sering berdoa,  bergaul dengan orang yang takut akan Dia, mencari kasih-Nya dan berdoa untuk mengenal dan melakukan kehendak-Nya.

KITA TIDAK BISA TINGGAL DI DALAM KRISTUS TANPA TINGGAL DI DALAM FIRMAN-NYA.

Rabu, 03 Agustus 2016

Belajar Memahami Hidup


3“Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik dimata-Mu.” Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.

4Tetapi Yesaya belum lagi keluar dari pelataran tengah, tiba-tiba datanglah firman TUHAN kepadanya:

5Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN.

6Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur; aku akan memagari kota ini oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku. (2 Raja-raja 20:3-6)


     Seorang raja Yehuda yang bernama Hizkia dalam kisah ini, cukup menarik perhatian karena dalam masa hidupnya sebagai seorang raja, ia mengalami pergumulan yang berat akibat penyakit yang dideritanya. Ia seorang raja dan juga seorang yang mengasihi Tuhan. Ia tulus, setia dan taat akan perintah Tuhan, tapi mengalami sakit yang parah dan hampir mati. Dalam kondisi yang demikian, Hizkia terus berdoa kepada Tuhan, bahkan berdoa sampai menangis, dan apa yang terjadi setelah itu…? Tuhan berfirman kepada nabi-Nya yang bernama Yesaya untuk menyampaikan kepada Hizkia bahwa Ia telah mendengar doanya. Ia akan sembuh dan memperpanjang umurnya sampai lima belas tahun.

Bukan hanya kesembuhan yang Tuhan janjikan kepada Hizkia, tapi Tuhan berjanji akan melepaskannya dan kotanya dari tangan raja Asyur. Hubungannya yang sangat dekat dengan Tuhan menghasilkan pengalaman yang indah dan luar biasa karena mujizat-mujizat terjadi dan dialami dalam kehidupannya.

     Cerita ini menjadi pengharapan bagi kita orang yang percaya kepada Tuhan, bahwa jika saat ini kita sedang mengalami kondisi kesehatan yang buruk, mujizat kesembuhan yang sama seperti yang dialami raja Hizkia bisa kita alami asalkan kita sungguh-sungguh percaya dan berserah kepada Tuhan. Sudah banyak orang yang mengalami mujizat kesembuhan seperti ini dan ini membuktikan bahwa Allah yang kita percaya adalah Allah yang sungguh-sungguh nyata, walaupun tidak kita lihat. Ia nyata dalam kehidupan kita, Ia menolong kita, Ia bersama kita setiap saat. Ia tahu apa yang menjadi pergumulan dan kerinduan kita. Ia menolong kita pada saat yang tepat. Yang dibutuhkan adalah KEPERCAYAAN dan KETAATAN kita kepada-Nya!

     Namun saudara….! Bagaimana kalau yang terjadi dalam hidup kita justru sebaliknya?  Kita menderita sakit, dan tidak kunjung sembuh?  Seorang jurnalis bernama Tony Snow, pernah berjuang melawan kanker selama tiga tahun. Pada tahun 2008 sebelum ia meninggal, ia menulis: “Sebagian penderita kanker sembuh, sebagian tidak.” Pernyataan yang hampir sama pernah juga dilontarkan kakak saya saat dia mengalami sakit kritis dan harus menjalani dialysis 2 kali seminggu di Rumah Sakit. Dalam setiap komunikasi kami, saya selalu katakan, kakak akan sembuh. Mujizat Tuhan masih terjadi asal kita sungguh-sungguh percaya. Terkadang dia diam, tapi beberapa kali dia menjawab: “Tidak semua orang mengalami mujizat.” Saya terdiam dan berkata di dalam hati, apakah kakak saya tidak percaya bahwa mujizat Tuhan masih terjadi?

     Menghadapi kafanaan dan keringkihan tubuh, bagaimana cara kita memandang hidup? Adakah perasaan hati yang rela dan pasrah untuk menerima kenyataan yang terjadi? Adakah hati yang bersyukur menerima kenyataan yang terjadi, yang sesungguhnya kita tidak inginkan? Adakah hati yang lapang menerima kenyataan, disaat apa yang kita harapkan tidak terjadi sesuai dengan yang kita ingini?  

Saat-saat sulit yang terjadi dalam hidup, memaksa kita untuk berpikir bagaimana memandang hidup. Sebagian orang mungkin akan menjadi lebih bijak, tapi sebagian mungkin sebaliknya. Sebagian orang akan lebih menghargai hal-hal kecil dan menyadari betapa pentingnya iman, dan mengalami betapa besarnya kasih dan kuasa Allah, tapi mungkin ada yang tidak berpikir demikian.

 Menurut saya, salah satu nilai hidup adalah kesempatan untuk belajar.  Belajar dari 0 (kosong) sampai A (Akhir). Kita adalah Pelajar dan Guru kita adalah Tuhan yang kita percaya, yang sangat sempurna. Guru yang tidak ada bandingannya dimanapun di dunia ini. Hidup ini akan menjadi lebih berarti jika kita mau menerima hal-hal yang terjadi dengan penuh kepasrahan, hati yang lapang dan ucapan syukur entah itu baik atau buruk. Harapan kita selalu yang terbaik, tapi bagaimana jika yang terjadi justru sebaliknya?

Firman Tuhan menunjukkan bahwa masa sakit adalah masa pembelajaran untuk memperkaya hidup kita. Belajar tentang arti memahami hidup, memahami karya Tuhan, dan menggunakan kesempatan hidup. Jika hari ini kita hidup sehat, hargailah sebagai kesempatan untuk menyenangkan hati Tuhan. Namun, dikala kita sakit, gunakanlah waktu itu juga untuk menyenangkan Tuhan. Berserah penuh kepada Tuhan, menjadi lebih rendah hati lagi dan menyadari bahwa sesungguhnya kita ini tidak ada apa-apanya dan sangat membutuhkan Tuhan.


Hal yang jauh lebih parah adalah ketika kita sehat, tapi hidup kita hampa...Atau lebih buruk lagi jika kita sakit dan hidup kita hampa. Hidup ini begitu penting, hargailah hidup ini dan jalanilah hidup ini dengan satu tujuan yang membawa kita pada... HIDUP yang SESUNGGUHNYA!







Kamis, 26 Mei 2016

JADILAH YANG ASLI




      “Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” (Kejadian 1:26)

Banyak masalah social, jasmani dan emosional berasal dari kenyataan bahwa kita tidak menyukai diri kita sendiri. Kita tidak nyaman dengan rupa kita sendiri, cara bicara, atau tindakan yang kita lakukan. Kita tidak suka dengan kepribadian kita. Terkadang kita membandingkan diri kita sendiri dengan orang lain. Kita berkata: “ Seandainya, jika aku seperti dia…jika aku seperti dia…jika aku seperti dia…kita tidak puas dengan keadaan diri kita sendiri, dan bahkan lebih parah lagi ada orang yang beranggapan bahwa dirinya adalah keturunan gibbon (siamang) atau kera menurut teori Evolusi. Harus diketahui bahwa Evolusi merupakan rekayasa naturalistis untuk menerangkan asal mula dan perkembangan alam semesta. Pandangan ini bertolak dari anggapan bahwa tidak ada Pencipta Ilahi dan berkepribadian yang menciptakan dan membentuk dunia. Mereka beranggapan bahwa segala sesuatu dijadikan melalui serangkaian peristiwa kebetulan selama berbiliun-biliun tahun.
Ajaran Evolusi ini tidak sungguh-sungguh ilmiah. Evolusi merupakan hipotesis tanpa “bukti ilmiah.” Orang Kristen yang percaya Alkitab harus menolak teori ini. Firman Tuhan di atas jelas bahwa Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya. Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang memiliki unsur tubuh, jiwa dan roh, memiliki pikiran, perasaan dan kehendak agar dapat menanggapi-Nya dan menyembah karena iman, kesetiaan, dan rasa syukur. Allah begitu menginginkan hubungan dengan manusia sehingga ketika Iblis berhasil menggoda Adam dan Hawa untuk memberontak dan tidak menaati perintah-Nya, Allah berjanji akan mengutus seorang Juruselamat untuk menebus manusia dari dampak-dampak dosa. Dengan cara ini, Allah bisa memiliki umat-Nya kembali yang akan menikmati, memuliakan dan hidup didalam kebenaran dan kekudusan dengan Dia.
Kita harus berbahagia karena Allah menciptakan kita menurut gambar dan rupa-Nya. Kita harus bersyukur dengan keadaan kita, kepribadian kita, walaupun setiap manusia berbeda. Kita jangan membandingkan diri kita dengan orang lain. Tuhan telah memberikan kepada kita karunia yang berbeda untuk maksud tertentu. Jangan merasa tidak percaya diri dan jangan biarkan tekanan-tekanan luar membentuk kita menjadi sesuatu atau seseorang yang bukan kita. Tuhan memastikan bahwa kita memiliki keunikan pribadi. Kita seharusnya tidak merasa buruk karena kepribadian, selera, kegemaran atau bahkan kecenderungan-kecenderungan rohani yang tidak sama dengan orang lain. Ada orang yang suka bergaul dan bersemangat namun ada orang pemalu dan santai. Ada orang yang suka memakai jas lengkap dan dasi; tapi ada orang lain yang lebih suka memakai celana jins yang nyaman. Beberapa orang menutup mata mereka dan mengangkat tangan saat menyembah Tuhan; tapi beberapa yang lain menyembah Tuhan  dalam sikap yang tenang, dan Tuhan menyukai semuanya. Jangan mengira bahwa kita harus menyesuaikan keinginan kita dengan orang lain; demikian juga, jangan marah saat orang lain tidak sesuai dengan keinginan kita. Jalani hari hari kita dengan sikap, aku menikmati pribadi yang Tuhan ciptakan. Jadilah diri sendiri, jangan menjadi palsu!
Doa: Bapa, aku bersyukur karena Engkau menciptakan aku serupa dengan gambar-Mu. Aku juga bersyukur karena Engkau telah menciptakan aku sebagaimana aku ada, dengan kekuatan dan kelemahan, dengan kekurangan dan kelebihan. Terima kasih karena Engkau sangat mengasihiku, dan tolong aku untuk menikmati pribadi yang telah Engkau ciptakan, dan hidup setiap hari dengan mengetahui bahwa Engkau telah menempatkan aku dalam dunia ini untuk maksud tertentu. Terima kasih Bapa karena hanya di dalam Engkau, aku mendapatkan arti hidup yang sesungguhnya..dalam nama Yesus, amin!



     

Selasa, 26 April 2016

THE END WILL COME




      Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: “Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?”

      Jawab Yesus kepada mereka: “Wasapadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!

      Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: “Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.

      Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.

      Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.

      Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. (Matius 24:3-8)


Kedatangan Yesus Kristus Kedua Kali dalam dunia ini sangat jelas tercatat dalam Alkitab. Ini adalah suatu kebenaran yang harus dipercaya dan saat yang dinanti-nantikan oleh orang percaya. Namun banyak guru-guru palsu yang menyangkal kedatangan Kristus Kedua Kali di dalam dunia ini. Makanya tercatat dalam 2 Petrus 3 : 4 mereka berkata, “Dimanakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan.” Pada hari-hari terakhir dari periode kedatangan Kristus yang pertama dan kedua, para guru-guru palsu akan menyangkal bahwa Kristus akan datang kembali untuk membinasakan orang fasik dan dunia ini.

Nubuat Yesus yang disampaikan di Bukit Zaitun ini merupakan jawaban atas pertanyaan para murid-murid-Nya, “Apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?” Yesus menunjukkkan: TANDA-TANDA UMUM SELAMA INI SAMPAI PADA AKHIR ZAMAN : 

1.   Nabi palsu dan orang beragama yang berkompromi di dalam gereja akan bertambah banyak dan menyesatkan banyak orang. Menjelang kesudahan akhir zaman para nabi dan pengkhotbah palsu akan terdapat di mana-mana. SEBAGIAN BESAR UMAT dan NEGARA-NEGARA KRISTEN AKAN MURTAD dan mereka yang sungguh-sungguh setia pada kebenaran firman Allah dan kebenaran alkitabiah menjadi minoritas. Mereka yang mengakui dirinya orang beriman akan menerima “wahyu yang baru” sekalipun itu bertentangan dengan firman Allah. Hal ini menimbulkan perlawanan terhadap kebenaran Alkitab di kalangan gereja-gereja dan sekarang sedang terjadi di beberapa Negara Kristen. Sebagian dari mereka sudah tidak percaya lagi TRITUNGGAL. Mereka percaya bukan Allah Bapa lagi, tetapi Allah Ibu dan tidak percaya YESUS KRISTUS lagi sebagai JURUSELAMAT, tetapi mereka percaya kristus yang lain (another Christ) yang menyelamatkan mereka. Dan mungkin masih ada lagi bentuk pengajaraan sesat lainnya. 

2. Di seluruh dunia berjuta-juta orang akan terlibat dalam ilmu gaib, ilmu nujum, sihir, spiritisme, dan pemujaan Iblis. Pengaruh setan-setan dan roh-roh jahat akan semakin meningkat. 

3. Peningkatan yang luar biasa dari kemesuman, ketidaksenonohan, pemberontakan terhadap Allah, dan penanggalan semua pengekangan moral. Perbuatan seksual yang tidak wajar, kedursilaan, perzinahan, pornografi, penggunanan obat-obat terlarang, music duniawi, dan hiburan yang memuaskan nafsu akan merajalela. Keadaan akan seperti “pada zaman Nuh” ketika kecenderungan hati manusia jahat semata-mata dan seperti zaman Lot, ketika homoseksualitas, lesbianisme, dan bermacam-macam bentuk perbuatan seksual yang tidak wajar terdapat dalam masyarakat.. Yesus melanjutkan bahwa ketika itu kasih yang sejati akan berkurang. (Sumber: Alkitab Penuntun dan beberapa sumber yang lain)

Firman Tuhan ini begitu penting untuk kita ketahui dan terus mengingatkan kita akan kedatangan Tuhan dan tanda-tanda sebelum kedatangan-Nya supaya kita siap sedia dan tetap setia dalam iman percaya kita kepada Tuhan sampai kedatangan-Nya tiba dan supaya kita tidak terpengaruh dan mempercayai pengajaran sesat yang sekarang sangat berkembang. Para pengajar sesat itu merasa bahwa pengajaran mereka benar sehingga mereka begitu gigih pergi menyampaikan kepada banyak orang. Kita harus memiliki dasar yang kuat dan kokoh dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita dan memiliki persekutuan secara pribadi yang erat dengan Dia supaya kita dilindungi dari kecenderungan untuk melakukan perbuatan jahat yang tidak sesuai dengan kebenaran Alkitab dan kecenderungan untuk menjadi murtad dan tidak mempercayai Tuhan lagi. Semoga kita tidak mengabaikan peringatan Tuhan mengenai tanda-tanda kedatangan-Nya kembali dalam dunia ini dan terus mempercayai Dia dan melakukan perintah-Nya sampai akhir hidup kita, amin!