"Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi
tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya”
(Yakobus 1:26).
Lidah adalah bagian
dalam tubuh kita yang memegang peranan yang sangat penting. Tuhan menciptakan
tubuh kita begitu sempurna. Ia tidak menciptakan lidah kita di atas kepala,
atau di atas hidung, atau di pipi, atau di leher…dapat dibayangkan seperti apa
jadinya…(jelek banget)! Ia menempatkan lidah di bagian yang tidak gampang di
lihat yaitu di dalam mulut. Tanpa lidah kita tidak bisa berbicara, tidak bisa
makan dan tidak bisa minum. Tanpa lidah tubuh kita tidak sempurna. Tanpa lidah
kita tidak merasakan betapa enak makanan atau minuman yang kita makan dan
minum, tidak bisa memuji Tuhan dan tidak bisa
menyanyi. Namun, firman Tuhan ini
mengingatkan kita kembali untuk menggunakan lidah kita dengan baik karena
selain memiliki banyak fungsi atau kegunaan, lidahpun dapat menjerumuskan kita.
Lidah sesungguhnya
adalah seperti api yang membahayakan. Lidah dinyalakan oleh api neraka atau
Gehenna. Istilah Gehenna di pakai untuk Iblis; sedangkan kata Sorga di pakai
untuk Allah. Lidah merupakan suatu dunia kejahatan yang mengambil tempat dalam
tubuh kita dan menodai kita. Dengan lidah kita bisa mengutuk orang… dengan
lidah kita bisa menipu dan membohongi orang… dengan lidah kita bisa mencaci maki
orang…mengucapkan kata-kata yang keras dan tidak ramah…mengajarkan ajaran palsu…menyatakan
pernyataan yang berlebih-lebihan… memfitnah…bergunjing…membual…dll.
Dalam pergaulan dengan sesama, orang percaya
seharusnya menjaga sikap dan lidah. Jika ada orang yang mengaku setia beribadah
kepada Tuhan, tapi tidak bisa menjaga lidah, Yakobus mengatakan bahwa “ia
menipu dirinya sendiri, maka sia-sia ibadahnya.” Dalam Amsal 18:21 juga
dikatakan: “Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya,akan
memakan buahnya.” Lidah adalah sesuatu yang buas, yang tidak akan diam. Gemanya dapat mematikan, walaupun si pembicara sudah menutup mulutnya. Karena itu orang
percaya harus menjaga hidupnya dengan menjaga atau mengekang lidah. Kekudusan
hidup bukan hanya saat kita beribadah dan memuji Tuhan di gereja tapi di luar ibadah dan
dalam hidup kita sehari-hari. Orang percaya hendaknya mengucapkan kata-kata
yang benar, kata-kata yang baik, kata-kata pujian , kata-kata sanjungan bukan
rayuan atau menjilat, kata-kata ucapan syukur, kata-kata nasehat, doa, kata-kata yang membangkitkan semangat, dan semua yang
baik. Orang yang menjaga setiap perkataannya, kehadirannya akan disenangi orang
lain atau sahabat-sahabatnya, tetapi sebaliknya orang yang tidak menjaga
perkataannya kehadirannya akan tidak disenangi dan orang akan berpikir untuk
bergaul dengannya. Jika kita sudah
terlanjur berkata kasar, bohong, tidak ramah atau kata-kata yang tidak baik,
berdoalah minta ampun kepada Tuhan dan berjanji untuk tidak mengulanginya!
“ Akhirnya, semua yang benar, semua yang
mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap
didengar, semua yang disebut kebajikan, dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya
itu” (Flp 4:9).
Ingat! Kuasai dan kendalikan lidah kita! Tuhan Yesus
Memberkati, Amin!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar