Jumat, 15 Maret 2013

KENDALIKAN LIDAH


"Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya” (Yakobus 1:26).

   Lidah adalah bagian dalam tubuh kita yang memegang peranan yang sangat penting. Tuhan menciptakan tubuh kita begitu sempurna. Ia tidak menciptakan lidah kita di atas kepala, atau di atas hidung, atau di pipi, atau di leher…dapat dibayangkan seperti apa jadinya…(jelek banget)! Ia menempatkan lidah di bagian yang tidak gampang di lihat yaitu di dalam mulut. Tanpa lidah kita tidak bisa berbicara, tidak bisa makan dan tidak bisa minum. Tanpa lidah tubuh kita tidak sempurna. Tanpa lidah kita tidak merasakan betapa enak makanan atau minuman yang kita makan dan minum, tidak bisa memuji Tuhan dan tidak bisa menyanyi. Namun, firman Tuhan ini mengingatkan kita kembali untuk menggunakan lidah kita dengan baik karena selain memiliki banyak fungsi atau kegunaan, lidahpun  dapat menjerumuskan kita. 
   Lidah sesungguhnya adalah seperti api yang membahayakan. Lidah dinyalakan oleh api neraka atau Gehenna. Istilah Gehenna di pakai untuk Iblis; sedangkan kata Sorga di pakai untuk Allah. Lidah merupakan suatu dunia kejahatan yang mengambil tempat dalam tubuh kita dan menodai kita. Dengan lidah kita bisa mengutuk orang… dengan lidah kita bisa menipu dan membohongi orang… dengan lidah kita bisa mencaci maki orang…mengucapkan kata-kata yang keras dan tidak ramah…mengajarkan ajaran palsu…menyatakan pernyataan yang berlebih-lebihan… memfitnah…bergunjing…membual…dll.
  Dalam pergaulan dengan sesama, orang percaya seharusnya menjaga sikap dan lidah. Jika ada orang yang mengaku setia beribadah kepada Tuhan, tapi tidak bisa menjaga lidah, Yakobus mengatakan bahwa “ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sia ibadahnya.” Dalam Amsal 18:21 juga dikatakan: “Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya,akan memakan buahnya.” Lidah adalah sesuatu yang buas, yang tidak akan diam. Gemanya dapat mematikan, walaupun si pembicara sudah menutup mulutnya. Karena itu orang percaya harus menjaga hidupnya dengan menjaga atau mengekang lidah. Kekudusan hidup bukan hanya saat kita beribadah dan memuji Tuhan di gereja tapi di luar ibadah dan dalam hidup kita sehari-hari. Orang percaya hendaknya mengucapkan kata-kata yang benar, kata-kata yang baik, kata-kata pujian , kata-kata sanjungan bukan rayuan atau menjilat, kata-kata ucapan syukur, kata-kata nasehat, doa,  kata-kata  yang membangkitkan semangat, dan semua yang baik. Orang yang menjaga setiap perkataannya, kehadirannya akan disenangi orang lain atau sahabat-sahabatnya, tetapi sebaliknya orang yang tidak menjaga perkataannya kehadirannya akan tidak disenangi dan orang akan berpikir untuk bergaul dengannya.  Jika kita sudah terlanjur berkata kasar, bohong, tidak ramah atau kata-kata yang tidak baik, berdoalah minta ampun kepada Tuhan dan berjanji untuk tidak mengulanginya!  
 “ Akhirnya, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan, dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu” (Flp 4:9).
 Ingat! Kuasai dan kendalikan lidah kita! Tuhan Yesus Memberkati, Amin!!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar